Selasa, Oktober 28, 2008

Air Kelapa, Larutan Isotonik Alami

Cairan tubuh berperan penting dalam metabolisme, misalnya untuk mengangkut dan mnyerap nutrisi dalam darah, membantu proses pencernaan, menjaga suhu tubuh, dan sebagainya. Tubuh manusia memerlukan cairan rata-rata sebanyak 2500 mL setiap hari untuk mengganti cairan yang keluar melalui pernapasan, keringat, dan urine. Bila cairan yang keluar tidak segera tergantikan, perlahan tapi pasti tubuh bisa mengalami dehidrasi. Sebenarnya tubuh kita pun mampu menghasilkan air sekitar 200 mL per hari. Artinya, kebutuhan air sebanyak 2300 mL lagi yang harus disubsidi dari luar, baik dalam bentuk minuman maupun makanan. Dalam plasma darah, bagian 92% diantaranya berupa air. Oleh karena itu, dehidrasi berdampak langsung pada volume darah dalam tubuh. Berkurangnya volume darah sebesar 5% saja dapat menurunkan performance sampai dengan 30%. Bagaimana bila volume darahnya berlebih? Tubuh akan terasa sakit. Jika hal ini terus berlanjut, potensi untuk koma dan meninggal pun menjadi sangat besar.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi dehidrasi tersebut adalah dengan cara diinfus atau meminum larutan isotonik. Dalam istilah farmasi, cairan isotonik lazim digunakan untuk membuat larutan infus atau obat suntik. Larutan isotonik dapat dibuat dengan menambahkan garam sampai kepekatan larutan sekitar 0.9% yang disebut larutan garam fisiologis. Larutan ini mengandung elektrolit yang diperlukan tubuh sebagai pengganti elektrolit yang hilang. Larutan garam fisiologis diperlukan karena natrium (Na) merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler yang memegang peranan penting pada regulasi tekanan osmosisnya, juga pada pembentukan potensial listrik yang diperlukan untuk kontraksi otot dan penerusan impuls saraf. Pemakaiannya tidak diminum lewat mulut, melainkan disuntikkan ke pembuluh darah. Persyaratan cairan yang langsung dimasukkan ke pembuluh darah harus mempunyai tonisitas atau kepekatan larutan yang sama dengan darah. Jika kepekatan larutan yang masuk lebih encer, sel-sel darah akan membengkak. Sedangkan apabila kepekatan larutan yang masuk lebih tinggi, sel-sel darah akan mengkerut. Keseimbangan kepekatan larutan yang masuk dengan kepekatan cairan darah disebut isotonik. Hal ini menyebabkan larutan dari luar dapat cepat diserap tubuh.
Sebenarnya alam telah menyediakan berbagai hal bagi manusia termasuk minuman isotonik. Kelapa yang selama ini cukup populer sebagai bahan baku pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil), ternyata masih menyimpan potensi besar. Berbeda dari VCO yang diambil dagingnya, minuman isotonik ini justru memanfaatkan airnya yang selama ini sempat dipandang sebelah mata. Di samping mempunyai cita rasa yang khas, air kelapa mempunyai kandungan gizi terutama mineral yang sangat memadai untuk tubuh manusia. Secara khusus, air kelapa kaya akan potasium (kalium). Karena komposisi mineral yang dikandungnya, air kelapa berpotensi besar dikembangkan sebagai minuman isotonik. Secara alami, air kelapa muda mempunyai komposisi mineral dan gula yang sempurna sehingga memiliki kesetimbangan elektrolit yang hampir setara dengan cairan tubuh manusia.

Seperti bahan pangan lainnya, air kelapa mudah sekali mengalami perubahan cita rasa dan penurunan nilai nutrisinya. Sejumlah teknologi pengawetan sudah sering diupayakan. Mengingat sifatnya yang sensitif terhadap panas, tuntutan untuk memilih proses pendinginan menjadi suatu keharusan. Proses pendinginan ini mampu mempertahankan karakteristik khas dari air kelapa, tak terkecuali cita rasa dan nutrisinya.

Salah satu metode yang sudah mulai diaplikasikan untuk membuat minuman isotonik ini adalah teknologi membran filtrasi. Membran filtrasi adalah pemisahan komponen cair melalui pemberian tekanan. Berdasarkan ukuran pori-porinya, membran dapat diklasifikasikan menjadi mikrofiltrasi (MF), ultrafiltrasi (UF), nanofiltrasi (NF), reverse osmosis (RO). Pembuatan minuman isotonik dengan membran merupakan proses penyaringan dan difusi elektrokimia berdasarkan pada molekul (BM) dan struktur senyawanya. Prinsip pemisahannya berbeda dengan filtrasi biasa. Pada pemisahan ini larutan yang mengalir tidak menerobos media, melainkan dipecah menyebar ke seluruh bagian. Dengan membran tersebut, semua mikroorganisme dan sporanya tertahan sehingga permeate yang dihasilkan berupa air kelapa muda yang steril, tentunya dengan cita rasa dan nutrisi yang mengagumkan.

Sumber : Suplemen Cakrawala Pikiran Rakyat

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Untuk lebih jelas cara membuat larutan isotonik sebaiknya disebutkan saja berapa gram garam dapur dan berapa gram gula pasir yang harus dilarutkan dalam 1 liter air putih. Dan bagaimana caranya bila menggunakan air kelapa, dan maslah yang mungkin timbul bila menggunakan air kelapa. BTW thanks

Posting Komentar